Shorts of Salsa Akira

Halo, guys!  Selamat siang, salam kenal semua. Welcome to salshaakira.blogspot.com. Blog ini diketik pada pukul 11.31 WIB, Dengan ditemani kompilasi sound yang easy listening dan super chill. Perkenalkan nama lengkapku, Salsabilla Amany Putri Kirani. Aku biasa dipanggil Salsa, Billa, Caca, Sabil, dsb. Name stageku berawal dari nama Kirani sebagai model + photogenic kecil pada tahun 2010-2011. Tapi, start berkarya mulai dari saat masih duduk di bangku R.A. sampai dengan Sekolah Dasar sebagai Penghafal Asmaul Husna, wanita yang suka menggambar & mewarnai sekaligus juru ketik dan perancang komik. Ketikan ini dibuat saat Salsa Akira sudah berusia dua puluh satu tahun. Dimana cukup terlambat untuk menjelaskan mengenai diri di saat persaingan dunia semakin menjadi-jadi. Ditilik dari kegiatan kesehariannya, Salsa Akira begitu mendalami dunia seni. Meski da banyak rupa gejolak yang dialami seperti pasang surut arus kehidupan, Salsa Akira bahkan sampai saat ini masih aktif sebagai penulis m

Kegagalan Bukan Akhir Segalanya

Halo. Selamat siang semuanya! 

Naskah ini diketik pada pukul 13:52 WIB sambil mendengarkan lagu favorite dari grup keduaku, yakni NHC (New Hope Club) dengan judul Medicine. Dalam keadaan santai serta bersemangat, jadi harap dimaklumi apabila tulisannya masih terdapat kalimat rancu maupun typo.

By the way.. Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu selalu baik-baik saja.

Oh iya... Sebelumnya aku ingin berterimakasih kepada orang-orang yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk sekedar membaca tulisan pertamaku ini. Terimakasih banyak kalian.

Tulisanku sama sekali tidak bermaksud menyebarkan aib atau bahkan menyinggung pihak manapun, maka darinya aku selalu berusaha memastikan untuk tetap berhati-hati terhadap setiap kata maupun kalimat yang akan dituangkan. Dalam arti lain, aku juga sedang belajar bertumbuh sama seperti kamu di sini. Oleh karena itu, setiap respon yang aku terima pasti akan sangat bermanfaat untukku jangka panjang.

Disclaimer: Tulisan ini diperuntukkan untuk kepentingan self-reminder penulis. Jadi apabila terdapat kesalahan kosakata maupun kalimat kurang berkenan, mohon dimaklumi.

Selamat Membaca!


------------------------------------------------------- ++++ -------------------------------------------------------------

Kegagalan...

Berbicara perihal kegagalan.. aku ingin bertanya dulu kepadamu, apakah kamu pernah mengalaminya? Berapa kali dalam seumur hidup kamu mengalami kondisi yang bernama kegagalan? Sekali, dua kali, tiga kali, atau bahkan lebih dari itu? Kira-kira perasaan apa saja, sih, yang kamu rasakan sewaktu sedang berada di titik tersebut? Dan boleh tahu tidak apa motivasimu memutuskan untuk bangkit darinya?

Aku yakin di sini semua orang pasti pernah mengalami dan tidak mudah keluar begitu saja dari kondisi bernama kegagalan. But, it's okay. Kamu tidak sendirian, kok. Aku juga sering mengalaminya dan tidak ada alasan untuk kita tidak pernah mengalami. Sebab, kalau kita ingin berhasil dalam hidup maka kegagalan haruslah ada sebagai bagian dari sebuah proses agar ketika kamu berhasil, kamu pun jadi lebih bisa mensyukuri kehadiran kegagalan tersebut.

Well, tidak banyak kegagalan yang aku ingat setelah aku belajar meng-ikhlaskan (menerima) segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku. Entah mengapa aku tetap saja ingin berbagi kisahku ini denganmu. Siapa tahu kan setelah kamu membacanya, kamu bisa semakin termotivasi serta tidak lagi menjadikan kegagalan sebagai satu-satunya penyebab utama mengapa kamu kerap menyalahkan diri sendiri lantaran merasa stuck, sementara orang lain tidak.

Percayalah, kamu tidak perlu merasa seburuk itu apabila kegagalan satu-persatu mulai berdatangan menghampiri hidupmu. Tidak perlu melakukan upaya apapun demi menghindar, sebab yang perlu kamu lakukan adalah menerimanya dengan ikhlas sepenuh hatimu meski awalnya bagimu terasa sangat sulit.

Tahukah kamu kalau kegagalan sebenarnya merupakan salah satu bentuk keberhasilan yang tertunda. Mengapa demikian? Karena, kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya dan kamu pun tidak perlu mengakhiri hidupmu hanya karena kamu gagal. 

Diantara banyaknya kegagalan yang pernah aku alami, ada beberapa memori dari mereka yang masih membekas dalam hati. Seperti salah satu contohnya: Gagal memenangkan sebuah penghargaan ketika aku diberi kesempatan kedua oleh pihak sekolah untuk berpidato kembali dalam ajang pemilihan "Duta Anak" tahun 2019 silam. Kalau tidak salah ingat saat itu aku masih duduk dibangku kelas 1 SMA. Dan tahun ini (2021) alhamdulillah-nya merupakan tahun pertamaku memasuki bangku perkuliahan.

Teringat jelas bagaimana malunya aku pada saat itu yang sudah berbicara dengan lantangnya dihadapan ketiga dewan juri, namun dalam pertengahan penampilan aku malah melakukan kesalahan tidak terduga, yakni lupa isi naskah pidato yang aku buat. Saking malunya aku sampai-sampai memutuskan untuk menahan diri dengan bersikap tenang seolah semuanya baik-baik saja, padahal dalam hati rasanya ingin teriak sekali. Berakhir aku memutuskan enggan pulang ke sekolah dengan perasaan malu.

Pada saat itu, aku.. hm, hanya enggan untuk kembali. Entah mengapa mood-ku berangsur memburuk seiring kondisiku yang masih berkubang dalam perasaan tersebut. Payah sekaligus konyol sih, ya, kalau diingat-ingat. Baru satu kali terjatuh, aku sudah tersungkur duluan. Haduh, dasar aku. -_-" Jangan ditiru.

Teringat juga pada saat itu, saat-saat dimana aku menangis di dalam mobil seperti anak kecil yang sedang kehilangan permen, dimana hanya ada aku dan mamah. Menangis karena aku bersikap mengecewakan lantaran tidak bisa membawa pulang piala sebagai persembahannya kepada pihak sekolah yang sudah memberikan kesempatan serta kepada teman-teman yang sudah berupaya mendukungku.

Butuh waktu yang lumayan panjang untukku pulih dari kondisi bernama kegagalan. Mulanya aku tidak begitu mempercayai arti dari kalimat yang menyatakan bahwa rasa sakit kegagalan ternyata sama sakitnya dengan rasa sakit yang dirasakan seseorang ketika baru saja diputuskan oleh pasangan. Well, that's true guys! Sebab, dari kedua kasus di atas kita jadi belajar mengikhlaskan sesuatu yang memang tidak lagi ditakdirkan dan bukan merupakan takdir kita.

Kemudian ada lagi nih kegagalan yang pernah aku alami setelah kegagalan pertamaku tadi. Aku juga pernah gagal (tidak lolos) mengikuti SNMPTN, SBMPTN, termasuk Jalur Mandiri (UNY) sewaktu memutuskan untuk mendaftarkan diri kuliah di perguruan tinggi negeri.

Tidak perlu dijabarkan secara detail kali, yah, bagaimana sakitnya aku ketika sedang berada dalam kondisi ini. Bahkan kalaupun bisa dijabarkan rasanya seperti permen nano-nano. Seriusan, deh.

Kendati demikian, aku pun memutuskan untuk tetap bangkit meski kenyataannya sangat sulit dan memilih untuk tidak menyerah begitu saja hanya karena belum diterima dalam universitas impian. Mencoba daftar lagi di banyak tempat sebanyak yang aku bisa, sampai-sampai aku memberanikan diri untuk ikut program beasiswa dengan besar harapan aku mendapatkan satu kalimat yang sangat dinanti-nanti.

Yakni: 

'Selamat Kamu Lulus (Diterima)'.

Tahukah kamu? Dari ketiga kegagalan yang tadi sudah aku sebutkan sebelumnya: ditolak oleh SNMPTN, SBMPTN, serta Jalur Mandiri (UNY). Aku pun akhirnya mendapatkan kesempatan yang tidak kalah menarik, seperti: Diterima di UNISBA jalur PMDK, UGJ jalur PMDK, Beasiswa IT Telkom Purwokerto jalur undangan, dan lain-lain. Alhamdulillah wa syukurillah.

Semua kesempatan di atas semata-mata bukan karena usahaku, melainkan karena do'a tulus dari kedua orang tua khususnya sosok ibu, serta jalur langit yang aku pinta langsung dari Allah SWT. Maha besar keagungan-Nya. Setelah menghabiskan banyak air mata sampai lelah luar biasa, di penghujung jalan Dia pun menunjukkan arahan yang benar untukku yang sama sekali tidak akan pernah aku lupa.

Kemudian dari banyak kesempatan yang ada, aku akhirnya memutuskan untuk menerimanya dengan hati lapang tanpa penyesalan di UGJ Cirebon, karena memang saat itu mindset-ku terbilang cukup sederhana. Ingin kuliah di fakultas A, tidak peduli dimana tempatnya selagi fakultasnya ada, aku hanya ingin berkuliah dengan sungguh-sungguh lantaran bagiku pendidikan merupakan prioritas utama yang harus aku fokus kembangkan setiap harinya agar kelak aku bisa terus menyebarluaskan ilmuku ini kepada khalayak.

Kurang lebih begitulah kegagalan yang membuatku perlahan mendalami apa arti ikhlas sesungguhnya. Berat rasanya memang ketika aku memutar ulang memori dimana aku juga ingin diloloskan di SBMPTN setelah sebelumnya sempat gagal di SNMPTN, namun dari sana aku turut belajar bahwa mereka yang lolos pasti lebih membutuhkan jalur itu. Kalau diibaratkanya mah, mereka lebih serius dalam menggapainya meski kita sama-sama tahu bahwa aku dan mereka sama-sama sedang berjuang di jalan serupa.

Aku mencoba untuk tidak mengeluh barang sedikit serta tidak menyesali apa yang kini Tuhan beri. Aku selalu percaya bahwa: "Lebih baik Tuhan menghancurkan rencanamu kemudian diganti dengan yang jauh lebih baik, daripada rencanamu yang malah menghancurkanmu."

Jadi.. tidak ada salahnya, kok, berada dalam kondisi bernama kegagalan. Seperti kata tulisan pertamaku tadi perihal insecurity, 'it's okay to not be okay'. Seriously.. selagi kamu masih bisa berdiri tegap dengan kedua kakimu yang utuh, bagiku kegagalan bukanlah kendala besar yang harus kamu khawatirkan.

Hikmah yang bisa dipetik dari kisahku kali ini adalah selalu bersyukur terhadap apa yang kamu miliki di masa sekarang, jangan pernah berusaha membandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain dalam segi aspek hidup manapun, jangan lelah berdo'a memohon pertolongan-Nya apabila kamu sedang kesulitan, dan yang terpenting percaya pada kemampuan diri sendiri sekalipun orang lain meragukan kemampuanmu. Bagiku secara pribadi, kalau sesuatu itu memang ditakdirkan untukmu, maka dia tidak akan melewatkanmu meski kamu tidak sengaja melewatkannya.

Sebab, tugas kita sebagai manusia selain beribadah hanyalah menerima bukan menentukan atau bahkan memaksakan jalannya takdir. Hidup adalah pilihan, maka dari itu jangan kebanyakan ragu dalam memilih. Lebih baik kita mencoba kemudian gagal, daripada tidak pernah mencoba sama sekali.

------------------------------------------------------- ++++ -------------------------------------------------------------

  Sampailah pada bagian akhir.. agaknya terasa sangat kurang etis, ya, apabila aku hanya sekedar menceritakan kisahku kepadamu tanpa diselingi solusi yang berupa tips bermanfaat. Oleh karena itu, di sini aku akan membagikan lima tips sederhana yang bisa kamu aplikasikan secara bertahap apabila kamu sedang berada dalam kondisi bernama kegagalan atau sedang merasa gagal.

   Penasaran? Yuk, langsung simak kelima tipsnya berikut!

1. Cari Tahu Penyebab Gagal, Fokus Pada Tujuan

   Dalam tips pertama ketika kamu mengalami kegagalan, aku ingin menyarankanmu untuk mencari tahu apa saja sih penyebab (alasan) mengapa kamu bisa ditempatkan dalam posisi itu. Tujuannya mencari tahu di sini agar saat kamu berhasil bangkit lalu hendak mengambil peluang baru lagi, kamu pun jadi lebih bisa berhati-hati untuk tidak gagal kedua kali.

   Kemudian ketika kamu sudah menngetahui nih dasar penyebab mengapa kamu gagal, pastikan kamu mencatatnya di sebuah buku boleh, handphone boleh, atau hanya ingin disimpan dikepala juga boleh. Terpenting tidak lupa bahwa setidaknya kamu sudah memahami penyebab dari kegagalan yang kamu terima. Sebab faktor gagal itu dibagi menjadi dua---menurutku, yakni: faktor internal (diri sendiri) serta faktor eksternal (bisa karena pengaruh lingkungan, pola asuh, dan lain sebagainya).

   Sejujurnya akan jauh lebih mudah apabila penyebab kegagalanmu tadi berasal dari faktor internal (diri sendiri) daripada berasal dari faktor eksternal (pengaruh luar). Karena apabila kegagalanmu disebabkan oleh rasa malas, kurangnya motivasi dan tekad, sampai minimnya rasa percaya diri. Kamu masih memiliki peluang untuk dapat merubah nasibmu tersebut dengan cara: Rajin belajar, ketika membuat planning pastikan kamu membuat planning yang paling sederhana dulu (jangka pendek yang bisa kamu kerjakan saat ini), banyak menonton atau menemukan konten positif di berbagai situs media sosial supaya kamu jadi termotivasi atas tindakan yang mereka lakukan, dan masih banyak lagi. 

    Lalu apabila faktor kegagalan itu berasal dari pengaruh luar, bagaimana? Nah.. problem yang satu ini biasanya sulit sulit mudah ya mengatasinya. Karena perlu kamu ketahui bahwa kamu tidak dapat mengontrol sesuatu yang dasarnya memang tidak bisa kamu kontrol. Salah satu contohnya seperti lingkungan. Terkadang tidak semua dari kita bisa berada dalam lingkungan yang sehat, ada beberapa diantara kita atau malah kebanyakan seringkali berada dalam lingkungan yang kurang sehat alias toxic.

    Next time mungkin aku akan membahas seputar lingkungan toxic dan sejenisnya kali, ya. Namun sekarang aku hanya ingin memberitahumu dulu nih, apabila kamu memang sedang berada dalam lingkungan yang demikian, aku sarankan kamu untuk tetap fokus dengan goal utamamu dan tolong jangan terlalu terpaku pada hal yang tidak membuatmu merasa diuntungkan. Kemudian bagaimana, kak, kalau yang toxic itu bukannya lingkungan sosial melainkan keluarga sendiri?

    Seperti contohnya: Keluarga tidak memberikan support secara penuh (optimal), baru mulai mengerjakan sesuatu selalu saja diremehkan, bahkan ketika sudah berhasil pun tetap saja dibanding-bandingkan. Nah.. apabila kamu sedang berada di posisi ini, aku tahu rasanya pasti sulit. Kamu ingin bertumbuh sama seperti bunga lain, namun apa daya faktor eksternal dari keluarga seketika membuat pandanganmu tidak seratus persen jernih dalam menggambarkan mimpi yang ingin kamu raih. 

   It's okay, guys. Ketika kita paham bahwa tidak ada satupun manusia (makhluk) yang sempurna di dunia ini, maka sama seperti keluargamu. Keluargamu tidak bisa kamu tuntut untuk menjadi sempurna sesuai kemauan, sebab kamu pun pasti tidak mau bukan apabila mereka menuntutmu diluar daripada kemampuan sesuai yang mereka mau? Sebenarnya kamu tetap bisa-bisa saja kok, bertumbuh sama seperti bunga lain meski hambatannya jelas merupakan keluargamu sendiri.

  Oke.. balik ke paragraf sebelumnya yang menyatakan kalau kamu hanya perlu mengontrol reaksimu sendiri terhadap segala hal, pernyataan yang satu ini memang ada benarnya. Keluargamu dan diluar daripada itu sekalipun kamu berusaha kamu tetap tidak akan bisa mengontrol reaksi maupun tindakan mereka. Penting untuk diingat, ya!

  Karena sebenarnya jawabannya itu sudah ada dalam dirimu, kamu tidak perlu mencarinya ke tempat lain. Kemudian perlu diketahui juga bahwa di sini kamu yang memegang kendali atas roda kehidupanmu sendiri, bukan mereka. Tidak peduli seberapa sering kamu terjatuh bahkan sampai harus lebam-lebam, kamu tetap harus bangkit, serta fokus kembali pada goal yang sedang ingin kamu raih. Sekalipun dipertengahan jalan kamu gagal, cukup cari tahu apa penyebabnya. Tidak perlu terlalu larut dalam kesedihan sampai menyalahkan diri beserta lingkungan.

   Aku percaya siapapun kamu, kamu pasti bisa. Selagi kamu memiliki tekad kuat dengan semangat menggelora, peluang menuju kesuksesan bisa kamu lihat dari aspek manapun asalkan kamu berusaha dan berdoa.


2. Perbaiki Mindsetmu Dalam Menilai Kegagalan

    Masih berkaitan dengan tips pertama. Daripada kamu bersusah payah mengubah semua faktor internal yang mana dalam diri kita ada kelebihan dan kekurangan serta faktor eksternal yang mana berada di luar kendali, lebih baik belajarlah untuk memperbaiki perspektif dengan cara menanamkan pemikiran positif agar sewaktu hal negatif perlahan berdatangan memasuki hidupmu, kamu tidak kalang kabut dibutakan oleh kehadirannya.

   Aku tidak bisa memberikanmu saran mengenai langkah pertama seperti apa yang harus dimulai perihal memperbaiki perspektif, karena bagiku setiap individu di dunia ini memiliki cara uniknya masing-masing. Jadi aku harap bagaimanapun caranya nanti, kamu harus lebih bisa mempercayai dirimu daripada mempercayai apa yang aku tuturkan.

  Sebab yang bisa mengubah nasib seorang individu adalah dirinya sendiri bukan aku. Tugasku di sini hanyalah membantu individu tersebut dengan memberikan sebuah gambaran. Apabila dia ingin berhasil, maka lakukan saja semampunya. Jangan terlalu memusingkan anggapan yang tidak perlu dan masih belum tentu. Jangan juga terlalu merisaukan masa depan, karena kehidupan kita yang sekarang jelas tidak ada yang tahu pasti bagaimana cara kerjanya.


3. Belajar Menerima Realita Kehidupan

  Sejatinya kita semua merupakan manusia yang hanya diperintahkan untuk senantiasa beribadah, berusaha, berdoa, maupun berikthiar. Apabila kamu sudah berusaha keras semampumu untuk bangkit dan berhasil, maka ketika kegagalan kembali datang mendekat tugasmu hanyalah bertawakal atau bahasa kerennya memasrahkan semua kerja keras diri ini kepada Sang Pencipta. 

  Berusahalah dalam ikhlas menerima takdir-Nya, meskipun takdir yang Dia beri secara realita memang tidak pernah sesuai dengan kemauanmu. Namun kamu harus percaya begitupun denganku, bahwa Dia akan selalu memberi yang kita butuhkan melebihi kadar yang dipinta dari arah tidak terduga-duga.

  Ekspetasi kita tentu boleh tinggi, namun harus diingat juga bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu pada dasarnya tidak baik. Oleh karenanya agar hidupmu bisa stabil, kamu perlu mengimbangi antara ekspetasi keberhasilan dengan realita apabila kamu kedapatan gagal.

  Tidak apa-apa, sungguh. Aku yakin sesulit apapun kondisimu sekarang bahkan ketika kamu sedang atau pernah merasa gagal, kamu pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tetap kuat. Terimakasih ya sudah mau bertahan. Terimakasih dariku untukmu karena memutuskan bangkit kembali. Aku do'akan, semoga kamu selalu baik-baik saja dimanapun berada. 

  Cuz you're not alone, we'will always beside you no matter what happen.


4. Kelola Reaksi Emosi dengan Baik

    Setelah berhasil meng-ikhlaskan maupun belajar menerima realita kegagalan, aku yakin pada tips keempat ini kamu tidak begitu kesulitan dalam menerapkannya. Caranya sebenarnya lumayan mudah, kamu hanya perlu mengontrol emosi terhadap beragam persoalan negatif termasuk kegagalan, agar ke depannya reaksi yang kamu tunjukkan tidak semerta-merta membuatmu menyesal. 

    Aku coba kasih satu contoh dalam kasus lain, misalnya: Apabila Si A sedang marah, terlihat jelas kalau Si B diam mendengarkan. Mengapa B hanya terdiam? Karena, dia tahu kalau melawan kemarahan seseorang langkah paling efektifnya adalah diam lalu dengarkan. Si A marah kepadanya bukan karena dia membenci B. Mungkin sebelum perdebatan mereka, Si B tidak sengaja men-trigger sesuatu dalam diri A sehingga A pun tidak sengaja bereaksi demikian, begitu menurut pandangan B terhadap masalah kecil perdebatan mereka.

   Sampai sejauh ini aku harap kamu paham. Apabila kamu sudah mahir mengelola reaksi emosi dengan sebaik-baiknya---percaya deh, kamu (apalagi aku) pasti akan bisa terus tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah dikecohkan oleh apa, siapa, atau bahkan oleh kondisi bernama kegagalan sekalipun.


5. Nikmati Setiap Momenmu

    Entah momen itu merupakan momen kegagalan, keberhasilan, kesedihan, kebahagiaan, atau bahkan kebingungan. Aku sangat menyarankanmu untuk selalu mensyukuri setiap kejadian yang kini sedang terjadi dalam hidup. Jangan lupa berterimakasih pada dirimu sendiri karena masih mau bertahan sampai sejauh ini. Berterimakasihlah kepada Tuhan dan seisi-Nya seolah semua yang terjadi dalam hidupmu memang berasal dari mereka. Baik buruknya setiap peristiwa, baik buruknya setiap individu, baik buruknya setiap lingkungan, pun baik buruknya dirimu sebagai pribadi, kamu harus tetap belajar mensyukuri hal tersebut. Tidak peduli besar kecil, aku dan kamu harus senantiasa bersyukur dan menikmati.

------------------------------------------------------- ++++ -------------------------------------------------------------

   Uhm sepertinya.. itu saja, sih, lima tips sederhana dariku untukmu yang sudah berkenan meluangkan waktunya dengan membaca tulisan kedua. Aku harap dari kelima tips di atas, setidaknya ada satu atau dua tips yang bermanfaat dalam membantu perjalanan tumbuh kembang seseorang. Aku sengaja tidak menyisipkan quotes seperti tulisan yang pertama, dikarenakan aku ingin selalu berusaha menghadiahkanmu tema positif nan menarik yang berbeda setiap kesempatannya.

   Oh iya.. ada satu lagi, hampir ketinggalan. Bagimu yang suka sekali membaca cerita-cerita melalui platform wattpad, ayo mutualan denganku di (akirasxx)! Karena selain menulis blog, aku juga sempat menuangkan karya lainku di sana, loh. Siapa tahu ada yang berminat. Niatnya aku juga ingin mempublikasikan kembali cerita lama yang sebelumnya sempat aku tunda dengan beragam alasan. Jadi kalau kamu berkenan mengunjunginya, aku akan sangat berterimakasih. <3

------------------------------------------------------- ++++ -------------------------------------------------------------

Salam dari Aku,

   Akira 😸



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shorts of Salsa Akira

Manusia Percaya Apa Yang Mereka Percaya